Skip to main content

TUGAS BAB V : MEMBERIKAN TANGGAPAN

 I. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalimat tanggapan positif?
Jawab:  Kalimat tanggapan positif adalah kalimat yang menyatakan dukungan, persetujuan, atau apresiasi terhadap suatu pernyataan, ide, atau tindakan. Tanggapan ini biasanya menunjukkan sikap optimis dan memberikan dorongan kepada pihak lain.

2. Apakah yang dimaksud dengan kalimat tanggapan negatif? 
Jawab: Kalimat tanggapan negatif adalah kalimat yang menyatakan ketidaksetujuan, kritik, atau penolakan terhadap suatu pernyataan, ide, atau tindakan. Tanggapan ini cenderung menunjukkan sikap pesimis atau kurang mendukung.

3. Coba tuliskan karakteristik dari kalimat saran itu seperti apa?
Jawab: Karakteristik kalimat saran meliputi:  
  • Mengandung ide atau rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan selanjutnya.
  • Disampaikan dengan bahasa yang sopan dan konstruktif.
  • Menunjukkan kepedulian terhadap situasi atau masalah yang dihadapi.
  • Dapat berupa usulan konkret atau alternatif solusi.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan saran?
Jawab: Saran adalah pendapat atau rekomendasi yang diberikan kepada seseorang untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah. Saran biasanya bertujuan untuk memberikan pandangan baru atau alternatif yang lebih baik.

5. Apakah yang dimaksud dengan tanggapan?
Jawab: Tanggapan adalah respons atau reaksi seseorang terhadap suatu pernyataan, situasi, atau tindakan orang lain. Tanggapan dapat bersifat positif, negatif, atau netral, tergantung pada sikap dan pandangan individu terhadap hal yang ditanggapi.


II. Memberikan Tanggapan Artikel Nomor 1 : 
(Nikmatnya Kuliner yang Digemari: Menyelami Cita Rasa dalam 1000 Kata)

Tanggapan Positif
Jawab: Artikel ini berhasil menggambarkan kelezatan kuliner dengan deskripsi yang menarik, membuat pembaca merasa penasaran untuk mencobanya. Penulis juga berhasil mengangkat kuliner populer yang relevan dengan selera banyak orang.

Tanggapan Negatif
Jawab: Sayangnya, artikel ini kurang memberikan informasi detail, seperti lokasi atau harga kuliner yang dibahas. Selain itu, kurang ada elemen visual seperti foto makanan untuk mendukung daya tarik tulisan.

Saran
Jawab: Tambahkan informasi praktis seperti lokasi, harga, atau rekomendasi tempat makan. Foto kuliner juga akan memperkuat daya tarik artikel ini.


Comments

Popular posts from this blog

SENI MAKANAN TRADISIONAL : PERPADUAN RASA, BUDAYA, DAN TRADISI

  Makanan tradisional lebih dari sekadar hidangan. Di balik kelezatannya, tersimpan kisah panjang yang mencerminkan identitas budaya, nilai-nilai tradisi, dan keindahan seni memasak yang diwariskan dari generasi ke generasi. Indonesia, dengan kekayaan etnis dan ragam budaya, menjadikan seni makanan tradisional sebagai salah satu warisan yang sangat berharga. Setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri, baik dari bahan, teknik memasak, hingga filosofi yang terkandung di dalamnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana seni makanan tradisional menjadi simbol perpaduan rasa, budaya, dan tradisi yang memperkaya kehidupan masyarakat. Rasa sebagai Identitas Seni makanan tradisional tidak bisa dipisahkan dari rasa. Setiap masakan tradisional memiliki ciri khas rasa yang mencerminkan daerah asalnya. Misalnya, kuliner Minang seperti rendang dan gulai identik dengan rasa pedas dan kaya rempah, mencerminkan karakter masyarakatnya yang kuat dan berani. Sebaliknya, masakan Jawa seper...

MENELUSURI JEJAK RENDANG : DARI TRADISI KE DUNIA

   Rendang, sebuah hidangan tradisional khas Minangkabau, telah menjadi ikon kuliner Indonesia yang mendunia. Hidangan ini tidak hanya memikat karena rasanya yang kaya, tetapi juga karena nilai sejarah, budaya, dan filosofinya yang dalam. Dari dapur tradisional Minangkabau hingga daftar makanan terbaik dunia, rendang menyimpan kisah panjang yang patut kita telusuri. Asal Usul Rendang Rendang berasal dari Sumatera Barat, tempat masyarakat Minangkabau menetap. Hidangan ini berakar pada tradisi memasak yang erat kaitannya dengan nilai-nilai adat dan budaya. Dalam tradisi Minangkabau, memasak rendang bukan sekadar aktivitas kuliner, melainkan juga bentuk ekspresi budaya dan filosofi hidup. Rendang awalnya berkembang sebagai makanan yang tahan lama. Dalam masyarakat agraris Minangkabau, di mana transportasi dan penyimpanan makanan menjadi tantangan, rendang menjadi solusi yang sempurna. Proses memasak yang lama dengan santan dan rempah-rempah menghasilkan makanan yang awet hingga b...

ANALISIS BUKU FIKSI

1. Judul: Elegi Haekal 2. Penulis: Dhia'an Farah 3. Jumlah halaman: 300 halaman 4. Tema: Tema yang terdapat pada novel Elegi Haekal adalah tema percintaan seorang anak SMA yang berbalut problem di dalamnya. Elegi haekal menceritakan kisah seorang anak yang berusaha mencari kasih sayang dan simpati dari mamanya. 5. Sinopsis: Haekal Hanasta adalah mahasiswa hukum yang baru berusia 17 tahun. Haekal dikenal sebagai sosok lelaki yang tampan dan berkharisma. Namun, di balik kelebihannya itu, Haekal menyimpan banyak masalah besar di baliknya. Haekal tidak pernah merasakan kasih sayang dari sang ibu. Di usianya yang sudah remaja, jika banyak anak seumurannya sedang dalam masa pubertas dan risih bila diberikan terlalu banyak perhatian oleh orang tuanya, Haekal justru sangat mendambakan hal itu. Haekal rela melakukan apa pun untuk sekali saja, hanya sekali, mendapatkan kasih sayang dari sang Mama. Dan dia tidak membutuhkan apa-apa lagi. Haekal rela melakukan banyak hal supaya sang ibu bisa m...