Skip to main content

RANGKUMAN BAB IV : MEMBERI TANGGAPAN DENGAN SANTUN

 Kegiatan memberi pendapat itu merupakan bentuk tanggapanmu terhadap sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa peristiwa, fenomena, ucapan dan perbuatan atau berupa karya yang diciptakan orang lain. Tanggapan ini bersifat pribadi, misalnya kamu menanggapi karya puisi temanmu.


A.Mengidentifikasi Informasi Teks Tanggapan

Cara kerja menanggapi sesuatu bukanlah hal yang mudah. Syarat tanggapan itu harus objektif dan santun. Objektif itu berarti kamu menanggapi sesuatu berdasarkan apa yang sesungguhnya, fakta, dan kenyataan. Kata santon berarti cara menyampaikan tanggapan itu harus berdampak positif. Meskipun yang kamu sampaikan tentang hal yang kurang baik, tetapi harus disampaikan dengan cara (dan bahasa) yang baik. Perhatikan teks tanggapan berikut.


B. Menyimpulkan Informasi Isi Teks Tanggapan. 

Memberikan tanggapan berkaitan dengan pujian atau kritik dengan urutan penyajian tanggapan.


C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Tanggapan

•Struktur : 

-Konteks : apa yang ditanggapi, dimana dan kapann peristiwa itu terjadi. 

-Deskripsi : apa dan bagaimana sesuatu terealisasi

-Penilaian : apa yang dipikirkan tentang itu. 

-Bahasa : Bahasa deskriptif (kata yang mengungkapkan penilaian).

pujian dapat membawa perasaan positif yang disebabkan seseorang telah memperhatikan sesuatu karyamu, perbuatanmu, ucapanmu, dirimu yang dianggap memiliki nilai. 

Cara memuji secara tepat :

•Tulus, bukan basa-basi.

•Hormati, hargai.

•Waktu yang tepat.

•Berikan rasa nyaman.

Kritik dapat meningkatkan karakter orang dan menghindari menyalahkan dan menyerang pribadi. Kritik konstruktif memiliki nada positif dan fokus pada tujuan yang jelas dan dapat dicapai. Kritik yang harus dihindari adalah kritik yang mencari kesalahan, merendahkan, menjelekkan, dan menyakiti orang.

Cara memberikan kritik yang membangun :

Mulai dengan cara positif seperti memuji, dan menunjukkan apresiasi yang jujur dan tulus,

-Tidak menunjukkan emosi negatif.

-Hindari bahasa negative seperti menyalahkan, dan menyerang pribadi.

-Fokus utama kritik ada pada keunggulan, bukan menunjukkan kelemahan keburukan. -Kritik yang berfokus pada kelemahan bukanlah kritik melainkan mencaci. Alternatif dari kritik adalah saran. Saran bersifat positif, dapat dilihat sebagai bantuan.

Comments

Popular posts from this blog

SENI MAKANAN TRADISIONAL : PERPADUAN RASA, BUDAYA, DAN TRADISI

  Makanan tradisional lebih dari sekadar hidangan. Di balik kelezatannya, tersimpan kisah panjang yang mencerminkan identitas budaya, nilai-nilai tradisi, dan keindahan seni memasak yang diwariskan dari generasi ke generasi. Indonesia, dengan kekayaan etnis dan ragam budaya, menjadikan seni makanan tradisional sebagai salah satu warisan yang sangat berharga. Setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri, baik dari bahan, teknik memasak, hingga filosofi yang terkandung di dalamnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana seni makanan tradisional menjadi simbol perpaduan rasa, budaya, dan tradisi yang memperkaya kehidupan masyarakat. Rasa sebagai Identitas Seni makanan tradisional tidak bisa dipisahkan dari rasa. Setiap masakan tradisional memiliki ciri khas rasa yang mencerminkan daerah asalnya. Misalnya, kuliner Minang seperti rendang dan gulai identik dengan rasa pedas dan kaya rempah, mencerminkan karakter masyarakatnya yang kuat dan berani. Sebaliknya, masakan Jawa seper...

MENELUSURI JEJAK RENDANG : DARI TRADISI KE DUNIA

   Rendang, sebuah hidangan tradisional khas Minangkabau, telah menjadi ikon kuliner Indonesia yang mendunia. Hidangan ini tidak hanya memikat karena rasanya yang kaya, tetapi juga karena nilai sejarah, budaya, dan filosofinya yang dalam. Dari dapur tradisional Minangkabau hingga daftar makanan terbaik dunia, rendang menyimpan kisah panjang yang patut kita telusuri. Asal Usul Rendang Rendang berasal dari Sumatera Barat, tempat masyarakat Minangkabau menetap. Hidangan ini berakar pada tradisi memasak yang erat kaitannya dengan nilai-nilai adat dan budaya. Dalam tradisi Minangkabau, memasak rendang bukan sekadar aktivitas kuliner, melainkan juga bentuk ekspresi budaya dan filosofi hidup. Rendang awalnya berkembang sebagai makanan yang tahan lama. Dalam masyarakat agraris Minangkabau, di mana transportasi dan penyimpanan makanan menjadi tantangan, rendang menjadi solusi yang sempurna. Proses memasak yang lama dengan santan dan rempah-rempah menghasilkan makanan yang awet hingga b...

ANALISIS BUKU FIKSI

1. Judul: Elegi Haekal 2. Penulis: Dhia'an Farah 3. Jumlah halaman: 300 halaman 4. Tema: Tema yang terdapat pada novel Elegi Haekal adalah tema percintaan seorang anak SMA yang berbalut problem di dalamnya. Elegi haekal menceritakan kisah seorang anak yang berusaha mencari kasih sayang dan simpati dari mamanya. 5. Sinopsis: Haekal Hanasta adalah mahasiswa hukum yang baru berusia 17 tahun. Haekal dikenal sebagai sosok lelaki yang tampan dan berkharisma. Namun, di balik kelebihannya itu, Haekal menyimpan banyak masalah besar di baliknya. Haekal tidak pernah merasakan kasih sayang dari sang ibu. Di usianya yang sudah remaja, jika banyak anak seumurannya sedang dalam masa pubertas dan risih bila diberikan terlalu banyak perhatian oleh orang tuanya, Haekal justru sangat mendambakan hal itu. Haekal rela melakukan apa pun untuk sekali saja, hanya sekali, mendapatkan kasih sayang dari sang Mama. Dan dia tidak membutuhkan apa-apa lagi. Haekal rela melakukan banyak hal supaya sang ibu bisa m...